Musim Dingin yang Aneh
Negara-negara sub tropis saat ini mengalami musim dingin yang aneh. Misalnya, daerah Finlandia selatan di dekat kutub utara. Finlandia selatan biasanya bersalju saat Natal. Tahun ini, Finlandia selatan justru mengalami musim dingin yang hangat. Stroberi sudah bersemi setelah Natal. Hmm, padahal, biasanya stroberi bersemi di bulan Maret saat musim semi tiba.
Sebaliknya, negara Amerika Serikat justru membeku seperti kutub utara. Padahal, Amerika terletak jauh dari kutub utara, lo. Salju turun sangat tebal. Suhu udara dingin sekali, mencapai 34 derajat di bawah nol. Brrr, ini merupakan musim dingin terdingin selama 20 tahun.
Membeku Karena Kurang Matahari
Biasanya, udara membeku hanya terjadi di Siberia, Greenland, Pulau Baffin, kutub utara, dan kutub selatan. Daerah-daerah tersebut sedikit sekali menyerap sinar Matahari. Akibatnya, udara di tempat tersebut dingin membeku.
Daerah kutub utara juga memiliki pusaran udara super dingin. Udara super dingin ini biasa disebut sebagai polar vortex. Bentuk polar vortex mirip sebuah mangkuk udara di atas kutub utara. Mangkuk udara itu berputar dari barat ke timur.
Mangkuk Dingin yang Melebar
Ilmuwan mengamati bentuk mangkuk polar vortex sering berubah. Kadang-kadang, mangkuk itu melebar dan bergeser. Nah, mangkuk itu melebar di bulan Januari ini. Hingga mencapai daerah Amerika Serikat. Akibatnya, Amerika Serikat terkena udara dingin polar vortex. Amerika Serikat pun membeku seperti kutub utara. Ssst, bulan Maret 2013 kemarin, mangkuk polar vortex juga melebar ke Eropa, lo. Orang Eropa merayakan Paskah bersalju di tahun 2013.
Ilmuwan bertanya-tanya apakah perubahan polar vortex disebabkan pemanasan global. Mereka sedang meneliti hal tersebut.
Yang pasti, iklim memang sering berubah dari tahun ke tahun. Perubahan iklim tersebut dipengaruhi banyak hal. Misalnya, lautan, gunung api, dan manusia.
Manusia sendiri telah menyumbang banyak sekali gas karbon dioksida di Planet Bumi. Saat ini gas karbon dioksida sudah mencapai 394 ppm di udara yang kita hirup. Gas karbon dioksida itu menyebabkan suhu udara Planet Bumi menghangat 0,8 derajat Celcius. Kenaikan suhu Planet Bumi telah menyebabkan es kutub utara banyak mencair.
(Johanna Ernawati)
Sumber:
1. Dr. Tri Wahyu Hadi. Dept. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung.
2. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). United States Dept. of Commerce. Climate.org.