welcome to my world

Selasa, 26 November 2013

Juara Skate Board



“William,  ayo bangun nanti kamu terlambat sekolah.” kata mama membangunkanWilliam.
“Iya Ma,tunggu dulu.” kata William mencoba duduk. Lalu ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah sholat, William mandi. Lalu,menghampiri keluarganya yang sudah bersiap-siap makan.
“Wah,William terlambat bangun lagi. Lain kali jangan seperti ini lagi ya…” kata papa.
“Iya pa.” kata William. Setelah selesai makan, William diantar papa ke sekolah.                                                                                                                                                                                    
William itu anak tunggal. Jadi,sangat disayangi oleh kedua orangtuanya. Walaupun demikian William tidak sombong. Orang tua William dahulu bekerja di Indonesia. Namun, tak lama kemudian, orangtua William pindah ke Inggris. Sehingga, William bersekolah dan dibesarkan di Inggris. Beberapa prestasi William didapat dari lomba skate board. Memang William sangat menyukai olahraga skate board. Namun,prestasi William di kelas juga bagus. William bersekolah di International Sport Center. Sekolah khusus untuk cabang olahraga dari beberapa negara. Di kelas William yaitu di Grade three ada murid tersombong yang mengaku bahwa dirinya adalah penguasa kelas. Ia bernama Vaystar. Vaystar adalah anak keturunan Spanyol. Tetapi,jika didepan guru,Vaystar berubah 180 derajat. Ia menjadi anak baik. Vaystar dapat menguasai semua cabang olahraga. Itulah yang membuatnya sombong. Namun William tak gentar, dengan usaha dan doa yang kuat, William sering mengungguli Vaystar dalam lomba skate board.
“Good morning,students.” kata Mr.Vranch memasuki kelas.
“Good morning,teacher.” seru murid-murid lainnya.
”Anak-anak, tiga minggu lagi akan diadakan Sport Day. Semua cabang olahraga akan diperlombakan dan bisa kalian ikuti saat Sport Day. Kalian mengerti?” tanya Mr. Vranch. “Mengerti” jawab anak-anak serempak.
 Tiba-tiba, saat Mr. Vranch sedang menerangkan tentang Sport Day, Vaystar melirik sinis kepada William.
“Mmmm.... Aku ingin mengikuti cabang olahraga skate board. Lagipula semua anak di kelas ini sudah kukalahkan. Lagi pula siapa yang bisa mengalahkan semua kemampuan Vaystar. Hihihi.... Setiap ada lomba apapun selalu aku yang menang. Sekarang hanya waktunya untuk menunjukkan kemampuan di depan umum. Eh, tapi diantara teman yang kukalahkan, ada satu orang yang tak pernah menyerah melawanku” gumam Vaystar dengan sombongnya sambil melirik William. “Aku harus mengalahkan anak jelek itu” gumam Vaystar.
“Vaystar, ada apa denganmu? Dari tadi saya jelaskan, kamu seperti ada yang kau pikirkan selain penjelasan dari saya. What  are you doing, Vaystar ? Coba saya tanya. Siapa penemu olahraga volley dan tolong jelaskan!” tanya Mr. Vranch memandang Vaystar.
Tentu saja Vaystar kaget. “Eh.... oh.... maaf Mr. Vranch. Apa yang tadi anda tanyakan?” tanya Vaystar gugup.
Mr. Vranch heran dengan perubahan Vaystar. “Saya bertanya, siapa penemu olahraga volley pertama dan tolong jelaskan, Vaystar.” tanya Mr. Vranch sedikit lantang.
“Emmm.... oh.... siapa ya?” Tanya Vaystar pada dirinya sendiri.
Vaystar, can you answer my question?” tanyaMr. Vranch mulai marah kepada Vaystar.
 “Baiklah Vaystar, saya tidak butuh waktu untuk menjelaskannya. Mengapa kamu tiba-tiba berubah? Setahu saya, kamu selalu cerdas dalam bidang apapun.” kata Mr. Vranch mendekati meja Vaystar. Vaystar menunduk takut melihat Mr. Vranch. Semua anak melihat Vaystar dengan tatapan tidak suka.
“Sekarang aku benar-benar marah. Mengapa teman-teman tidak mengasihani aku. Tetapi mengapa William si anak jelek itu tidak melihatku. Mungkinkah ia mengasihaniku. Ah tapi tidak mungkin dia berlaku begitu kepadaku. Hhhh... menyebalkan  batin Vaystar melirik teman-temannya.
“Baiklah Vaystar, kamu harus belajar lebih giat lagi ya, Vaystar.” kata Mr. Vranch. Vaystar diam saja.
“Baiklah, karena Vaystar tidak dapat menjawab pertanyaan saya, bagaimana kalau William yang menjawab pertanyaan saya. William siapa penemu olahraga volley pertama dan tolong jelaskan!” Kata Mr. Vranch sambil berjalan ke tempat duduknya.
“Penemu olahraga volley pertama adalah William George Morgan!” jawab William. Semua anak melongo mendengar jawaban William.
“Ya, betul. Penemu olahraga volly pertama adalah William G. Morgan. Sesuai dengan namamu, William.” Kata Mr. Vranch. Semua anak tertawa, kecuali Vaystar.
Sepulang sekolah, William selalu menyempatkan diri dengan tekun berlatih. Bermacam-macam manuver dia coba dan dia kuasai. Setiap hari tanpa lelah William selalu mengasah kemampuan dirinya. William hanya ingin memberikan penampilan yang terbaik, sedikitpun tak terbersit dalam hatinya untuk membalas kesombongan Vaystar.
Hari yang ditunggu pun tiba, Vaystar dengan sombongnya menatap angkuh William yang berdiri di sudut arena. Pertandingan telah dimulai, dan diawali dengan penampilan Vaystar. Namun karena Vaystar kurang berhati-hati dan kurang cermat perhitungan maka Vaystar pun terjatuh di lintasan miring. Giliran William berikutnya. Tak lupa William berdoa sebelumnya. Penampilan William sangat sempurna. Tepuk tangan membahana di seluruh arena.
Dengan langkah tertatih menahan sakit, Vaystar menghampiri William. “Selamat ya William, kamu memang yang terbaik. Tolong maafkan aku selama ini sombong kepadamu. Itu karena aku iri dengan prestasimu. Sekali lagi, tolong maafkan aku.” kata Vaystar sambil menyalami William.
William tersenyum sambil berkata “Kita semua adalah yang terbaik karena kita telah berusaha belajar dan berlatih sebaik-baiknya.”
                








1 komentar: